Problem Statement Bunda Salihah Batch 2

Bismillahhirrahmanirrahiim... 


Masya Allah, alhamdulillah, setelah sekian lama ga menulis dlm blog ini karena tidak ada tugas dari kelas ibu profesional, lihat postingan terakhir th 2022, ternyata malah 1 tahun lebih nunggu ada kelas baru.. 

Alhamdulillah bisa masuk dlm bunda salihah ibu profesional batch 2 ini, smg kesempatan ini tdk disia2kan dan bs dimanfaatkan dg baik utk peningkatan kapasitas pribadiku n kebahagiaan keluarga aamiinn... 

Tugas pertama di bunsal ini adalah mengidentifikasi masalah hingga mencari akar permasalahan. Why, why, why, what, when,where.. memang kita tidak cukup hanya tau sampai why pertama krn dari why itu ada why yg lain yang punya why yang lebih spesifik lg.. semakin kita bs mengenal akar masalah kita maka kita akan semakin paham masalah n lebih mudah mencari solusinya

Dari identifikasi masalah ini, aku tulis apa aja yg memang menurutku adalah masalahku baik sbg pribadi, sbg bagian dari keluarga dan sbg bagian dr masyarakat. Dan akupun menulis kenapa sih itu jd masalah buatku. Seperti kata bu septi, "..kl kita bnr2 ga bs atau ga suka liat org buat sampah sembarangan, ya itu masalah kita.."

Jadi dalam identifikasi masalah ku dan kenapa sih itu jadi masalah buat saya, berikut rinciannya: 
Sebagai Pribadi dan dalam keluarga
1. Seringg sekali merasa ragu ragu terhadap berbagai hal terutama bila harus mengambil keputusan, kurang percaya diri, kurang mampu spontanitas dalam memberikan ilmu atau pendapat atau keputusan, 
2. Kesulitan meyakini kemampuan diri, merasa diri kurang mampu, kurang ilmu dan kurang pengalaman. 
Sebetulnya bukan "kurang ilmu" dalam arti sesungguhnya, tp karena "rasanya". Seperti misalnya dalam parenting, tidak ada ilmu yg mutlak benar, selalu ada pro dan kontra, selalu ada perbedaan.. hal hal itu membuat saya gamang. Balik lg ke poin 1 masalahnya, ga yakin ilmu yg dimiliki krn ragu ragu, kurang percaya pada kemampuan diri sendiri
3. Merasa bersalah karena kurang mampu. 
Dan ini berkelanjutan, ketika sesuatu tdk berjalan sesuai harapan maka perasaan bersalah masih aja muncul menghantui, ditambah lg baper merasa ga mampu. Rasanya seperti lingkaran siklus yang terus berulang bersambung lagi dan lagi. Akhirnya mengganggu mood dan berakhir lelah saat mendampingi anak anak 

Sebagai bagian dari masyarakat 
1. Prihatin sekali dengan kondisi sosial yang banyak terjadi saat ini : banyaknya dhuafa atau lansia dhuafa atau anak2 hebat yg membantu mencukupi kebutuhan keluarga dg menggantikan peran org tuanya mencari nafkah yang sering kita temui di jalan. Nah tapi imi tdk selalu bs saya membantunya jadilah quilty feeling itu dtg lagi
2. Prihatin dengan kondisi di sekeliling kita bukan dari faktor ekonomi sosial, tp lebih krn bagaimana melihat keluarga scr utuh tdk sebagai prioritas. Broken home sdh biasa, atau org tua ada scr fisik tp tidak hadir scr hati n pikiran. Anak2 bukan terlantar spt nomer 1 tadi, tp kosong jiwanya, kosong ilmunya, kosong tangki cintanya.


For things to change, i must change first.

Nah dari situ aku lihat, krn masih banyak nih PR pribadi aku.. maka sebelum bermula menyelesaikan masalah di keluarga n masyarakat, aku perlu menyelesaikan masalahku sendiri. 

Alhamdulillah di buncek n bunpro belajar ttg manajemen waktu n bs diterapkan dg baik.. maka di bunsal ini, berdasarkan kelompok masalah pribadi, in sya Allah disini kita akan belajar memperbaiki diri utk topik yang lain yaitu :

Menata emosi (believe, brave, struggle, worry) yang dibutuhkan seorang perempuan, istri, ibu, dan ibu bekerja di ranah apapun.

Krn nantinya pun di keluarga n masyarakat masalah ini akan menjadi masalah banyak orang n perlu diselesaikan. 

Lalu kapan masalah ini bs kita anggap selesai??? 
Kalau melihat problem statment besarnya adalah masalah fokus n emosi, maka indikator kesuksesannya juga agak abstrak ni.. yaitu Rasa.. 
1. Mampu Mindfull dan fokus pada setiap urusan sehingga berakhir dengan puas krn sudah melakukan yg terbaik sekuat kemampuan ku (yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri, tidak ragu karena pemahaman ilmu sudah maksimal) 
2. Selalu ingat utk bertawakal stelah ikhtiar yg maksimal
3. mampu LEGOWO = Finished when i'm done. Tidak baper n berlarut2 . Enough is enough trying my best. 

Dan apa sebetulnya akar masalahnya?? 


Dari perenungan yang mendalam, saya coba mencari apa sih sebetulnya akar permasalahan saya ini. Kita sebetulnya sdh belajar, sudah mampu dan tau.. tp masih sering aja tergoyahkan oleh ini dan itu.. sehingga menjadi ragu2, gak yakin dengan kemampuan diri n ilmu yg dimiliki, baper n merasa bersalah berkepanjangan, takut, cemas n mudah lelah. 

Ga yakin? Bukan krn ga tau n ga mampu.. justru krn tau ini dan itu.. semakin banyak tau semakin ga yakin.. aneh kan?  Ada yg salah.. 
Ya, salah satu penyebabnya mendasarnya adalah
1. Rasa Takut salah sehingga menjadi ragu n membuat tidak yakin pd diri sendiri
2. Memang hanya Allah SWT pemilik ilmu yg mutlak kebenarannya. Ilmu yg ada seringkali hanya memiliki kebenaran relatif. Dan ilmu kita dibandingkan ilmu NYA seperti setetes air di samudera yg luas.
3,4 dan 5. Kurang fokus n mindfull pada sesuatu urusan, krn banyak hal yg hrs dituntaskan pd waktu yg sama sehingga melakukan sekedarnya, sebisanya, seselesainya, selewatnya. Bgtu jg saat mencari ilmu, saking banyak informasi ya sesempatnya tahu padahal harusnya diperdalam ilmunya.
6 dan 8. Innerchild. Mmg tidak mudah melewati masa masa kecil dulu dg karakter keluarga yg sangat keras dan tegas. Tidak bisa sedikit saja salah, kuatir kl salah akan dimarahi, tdk bs diterima kalau ada kesalahan. Urusan bs jadi panjang. Astaghfirullah.. smg Allah mengampuni dosa2 kami, kedua org tua kami yg saking sayangnya n dalam segala keterbatasan ilmu mereka sehingga mereka menjadi seperti itu. Dan semoga Allah merahmati kami sbg org tua, menjadikan kami lebih baik dlm mendampingi anak2 kami.. aamiin aamiin YRA 
7. Lupa bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan kita sebagai manusia hanya diwajibkan bertakwa semampunya dan bertawakal atas segala ketetapanNYA

Ahamdulillah, dari jurnal 1 ini sudah memberikan sedikit pencerahan sebetulnya kenapa sih masalah pribadi ini terus aja terus berulang dan terulang.. 

Smg di perjalanan bunsal berikutnya bs menemukan solusi, partner dan tim yang bs bersinergi dlm kebermanfaatan. Aamiin YRA 

*With love, for myself*

Comments

Popular posts from this blog

Review Buddy #1 Identifikasi masalah

Building the solid Team